Sebuah situs bersejarah berupa bangunan batu bata yang tersusun rapi kebawah dengan bagian atas membentuk huruf L ditemukan di Sidoarjo, Jawa Timur. Situs batu itu ditemukan Mashuri, warga desa Terung, Kecamatan Krian, Sidoarjo. Pria ini tidak menyangka jika di tanah pekarangannya yang ditumbuhi pohon bambu rimbun (barongan) itu terkubur sebuah situs bersejarah. Situs yang ditemukan menyerupai bangunan batu bata yang tersusun rapih kebawah dengan bagian atas membentuk huruf L dengan kedalaman 4 Meter dibawah permukaan tanah. Agar bisa terlihat jelas bentuk bangunannya, beberapa warga berusaha menguras air di kubangan tanah tempat ditemukannya situs tersebut. Melihat kontur dan bentuk Batu Bata yang besar, diduga kuat situs tersebut diperkirakan peninggalan jaman Mojopahit. Karena kebanyakan situs peninggalan jaman Mojopahit terbuat dari batu bata sejenis. Apalagi di sekitar penemuan situs itu juga ditemukan beberapa situs bersejarah juga. Diantaranya, Dua sumur tua dan Makam Putri Ayu yang konon merupakan puteri dari Raden Husein, Adipati Terung, yang dalam sejarahnya merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Mojopahit. Mashuri mengatakan, penemuan situs di pekarangan rumahnya itu berawal setelah dirinya mendapat petunjuk melalui mimpi yang dialaminya berkali-kali. Setelah melalui diskusi dan pemikiran yang matang, Mashuri menggali tanah bersama beberapa sahabatnya. Termasuk Jansen Yasin, seniman pemerhati sejarah Sidoarjo. “Awalnya saya mendapat mimpi, tetapi kok berkali-kali. Setelah saya rundingkan dengan teman-teman lalu saya gali bersama warga.”terang Mashuri. Menurut Jansen Yasin, situs bersejarah tersebut masih memiliki 15 susunan Batu Bata kebawah. Karenanya harus dilakukan penggalian yang lebih mendalam untuk mengetahui bentuk seutuhnya. Jansen sendiri juga melakukan penelitian terhadap keberadaan situs baru itu bersama situs-situs sejarah di sekelilingnya sejak Dua tahun lalu. “Sejak Dua tahun lalu saya sudah melakukan penelitian disini.”ucapnya, Sabtu (7/7/2012). Konon, desa Terung Wetan merupakan bekas kadipaten Terung yang menjadi daerah kekuasaan kerajaan Mojopahit. Kadipaten Terung ini diperintah oleh Raden Husein, adik Raden Patah yang menjadi raja di Demak. Raden Husein sendiri terkenal dengan sebutan Adipati Terung dan memiliki puteri yang dimakamkan di sebelah utara situs yang baru ditemukan tersebut. Kadipaten Terung diperkirakan musnah setelah terkena aliran lahar dingin letusan gunung ratusan tahun silam. Hal itu terlihat dari pasir yang menutupi dan berada di sekitar situs. Kini warga setempat ingin meyerahkan sepenuhya terhadap penanganan situs bersejarah tersebut kepada pihak terkait. Mereka berharap, pemerintah mau menggali dan melestarikan situs tersebut. Sehingga asal-usul desa Terung Wetan yang konon dulunya bernama kadipaten Terung bisa dibuktikan dalam sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar