Pengikut

Senin, 09 Mei 2016

BY PASS KRIAN

Krian adalah salah satu kecamatan bagian dari kabupaten Sidoarjo, terletak kurang lebih 20 km dari Surabaya sebenarnya daerah ini memiliki posisi yang strategis. Daerahnya berbatasan langsung di sebelah utara dengan kabupaten Gresik dan dilintasi jalan antar propinsi di jalan bypass nya.
Dahulu sebelum jalan raya bypass Krian dibangun lalu lintas dari dan ke arah Surabaya hanya melewati jalan raya Krian dimana terdapat pasar di dekatnya. Tentu saja hal ini menimbulkan kemacetan pada jam jam dan hari tertentu. Karena merupakan aset dari Propinsi Jawa Timur, maka pemerintah propinsi berinisiatif membangun bypass Krian ini untuk mengurai kemacetan yang timbul.
Bypass Krian memiliki panjang jalan kurang lebih 5.5 km memiliki jalur yang relatif mulus dan cenderung sepi karena jauh dari kawasan pemukiman. Namun di perempatan bypass yang letaknya tepat di tengah jalan tersebut adalah lokasi yang sangat strategis dimana bila kita berbelok ke arah kiri akan menuju ke Pasar Krian sedangkan ke kanan menuju ke arah Legundi, Wringin Anom, Kedamean dan Driyorejo Gresik.
Di perempatan bypass Krian ini banyak calon penumpang bus AKAP (antar kota antar propinsi) baik yang ke arah Surabaya maupun ke arah luar kota (Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dll) menunggu bis yang datang. Pada pagi, siang, sore dan malam hari daerah ini relatif aman, karena di sebelah kanan dari perempatan ada pos POLISI yang aktif berjaga. Namun pada malam dan menjelang dini hari daerah ini relatif sepi walaupun tidak demikian kenyataannya, karena saya sering menunggu nis pada jam 2 sampai dengan 4 dini hari ke arah luar kota sering menjumpai para pedagang yang akan berdagang di Pasar Krian berangkat dari rumah masing masing. Kebetulan kemarin saya hendak ke Solo, dan harus mengejar waktu maka saya berangkat dari rumah jam 3 dini hari, rumah saya kebetulan di dekat bypass Krian tersebut. Setelah diantar istri, saya bergerak ke arah timur bypass dimana biasanya banyak calon penumpang menunggu. Namun tidak seperti biasanya, suasana sepi sekali walaupun lalu lintas kendaraan cukup ramai. Hingga seorang laki laki menghampiri saya dan berkata BIS e jik suwi ta Mas (bis nya masih lama Mas), saya hanya mengiyakan sambil menatap tajam matanya, rokok kretek saya hisap kuat kuat dan saya semburkan asapnya. Dia masih menatap saya, feeling saya berkata gelagat pria tersebut kurang baik.
Lima menit berlalu, akhirnya ada Checker Sumber Group datang saya bersorak lega, ah paling tidak ada teman dan bala bantuan. Namun tidak lama berselang dia keburu perhi karena ada bus Sumber datang. Hati saya agak kecut kembali, rokok saya nyalakan lagi, ada gelagat antara iya dan tidak di wajah laki laki yang tidak saya kenal itu. Saya tidak berusaha menjauh, jarak saya hanya 3 meter dari dia, sambil perlahan kulepas sabuk saya untluk berjaga jaga, kutatap wajahnya jelas kelihatan ada rasa keragu raguan. Akhirnya ada seorang remaja datang yang juga akan menunggu bus kelihatannya. Dari jauh kutatap, sinyal lampu bus EKA menyala di tengah, segera saja kuberlari melambaikan tangan, kulihat remaja tersebut juga berlari menghampiri bus, kuhembuskan nafas lega di dalam bus. Lain hari saya harus lebih berhati hati dan menyiapkan diri dari kemungkinan buruk yang terjadi di daerah ini. Anak dan istriku menunggu di rumah dengan setia tidak akan kubiarkan hal buruk terjadi pada diriku. Pesan dari saya bagi anda yang hendak menunggu bus di perempatan by pass Krian harap berhati-hati terutama jika di saat malam dan dini hari. Kejahatan ada dimana-mana maka lebih baik kita waspada.

3 komentar:

  1. Ini yang katanya jalur maut di krian ya min

    BalasHapus
  2. Mas situ jiplak apa copy blog punya saya, ntar lagi gua laporin google biar tutup situ punya BLOG. Kreatif poo Mas sitik

    BalasHapus
  3. Le aku sudah ingetin kamu ya, jgn Copas artikel orang lain tanpa sebutin sumbernya. Ini peringatan terakhir. Kalo artikel ini gak dikasih situ copas darimana, saua gak terima. Mending hapus aja artikelnya

    BalasHapus